Makassar, Rajawalinews.co.id – Dinas Pemberdayaan Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Makassar terus berkomitmen dalam upaya pencegahan stunting dengan mengimplementasikan program edukatif yang melibatkan masyarakat secara aktif.
Sebuah langkah konkret yang telah dilakukan adalah pendekatan pencegahan melalui pendidikan, dengan fokus pada pembinaan keluarga. Kepala DPPKB Makassar mengungkapkan bahwa kegiatan ini terintegrasi dalam upaya pencegahan stunting, dengan melakukan pendataan keluarga sebagai langkah awal.
Beberapa waktu lalu, DPPKB Makassar berhasil menyelesaikan pendataan keluarga, yang menghasilkan informasi bahwa masih terdapat potensi sekitar 26 ribu kasus stunting di Kota Makassar. Menghadapi potensi ini, pihak DPPKB menggarisbawahi urgensi penanganan segera untuk mencegah peningkatan prevalensi stunting di masa mendatang.
“Pendekatan edukatif menjadi kunci dalam upaya pencegahan stunting. Pembinaan keluarga menjadi salah satu strategi utama kami, sejalan dengan upaya pencegahan yang kami lakukan,” ungkap Kepala DPPKB Makassar, Syahruddin .
Program pencegahan stunting DPPKB Makassar mencakup pemberian tablet tambah darah pada perempuan, penyediaan makanan pendamping ASI, dan promosi makanan sehat untuk mendukung pertumbuhan anak. Pada tahap awal, fokus edukasi juga diberikan kepada calon ibu dan calon pengantin untuk meningkatkan pemahaman tentang pentingnya gizi dan pola hidup sehat.
Tak hanya itu, DPPKB Makassar menjalin kerjasama erat dengan Dinas Kesehatan dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya guna menyusun rencana pencegahan yang terintegrasi dan efektif.
“Pencegahan stunting bukan hanya soal asupan gizi, tapi juga kurangnya edukasi pada calon orang tua. Oleh karena itu, kami terus berupaya memberikan edukasi yang tepat guna meningkatkan kesadaran akan pentingnya pola hidup sehat bagi keluarga,” tambah Kepala DPPKB Makassar.
Dengan pendekatan edukatif dan kerjasama lintas sektor, DPPKB Makassar berharap dapat merencanakan dan melaksanakan program pencegahan stunting dengan baik, menjadikan Kota Makassar sebagai contoh dalam menangani persoalan stunting dengan pendekatan yang holistik.