Makassar, Rajawalinews.co.id – Plt Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Makassar, Syahruddin mengungkap dalam upaya percepatan penurunan stunting, pihaknya melakukan audit data stunting yang melibatkan sejumlah stakeholder untuk mengakses data stunting di semua kecamatan dan kelurahan. Mini lokakarya juga diadakan untuk menindaklanjuti data kasus stunting, memastikan upaya dan koordinasi pencegahan stunting memberikan dampak signifikan.
Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Makassar telah dibentuk, melibatkan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Dinas Kesehatan, Kecamatan, dan Kelurahan. Salah satu langkah pencegahan stunting adalah melalui program seribu Hari Pertama Kehidupan (HPK), di mana ibu hamil rutin memeriksa kehamilannya.
Dari data EPPGBM (Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Berbasis Masyarakat) dari 14 Kecamatan di Kota Makassar, 12 Kelurahan telah mencapai zero stunting. Meskipun ada kenaikan angka stunting di Kecamatan Mariso, Mamajang, dan Wajo sekitar 2-3%, secara keseluruhan data stunting di Kota Makassar menunjukkan penurunan signifikan dari 3255 kasus pada Februari 2023 menjadi 2734 kasus pada Agustus 2023, atau turun sebesar 3,14%.