Makassar, Rajawalinews.co.id – Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Makassar, Nielma Palamba, menargetkan penurunan tingkat pengangguran di Kota Makassar menjadi di bawah 10 persen pada tahun 2024. Angka tersebut dianggap stabil dan merupakan bagian dari upaya untuk mengurangi pengangguran secara signifikan.
Nielma Palamba menjelaskan bahwa sebagai ibu kota provinsi dan pusat pendidikan di Indonesia Timur, Makassar memiliki tanggung jawab besar dalam mengatasi masalah pengangguran.
“Sejak tahun 2021, kami telah melihat penurunan bertahap dalam tingkat pengangguran, dari 15 persen menjadi 13 persen, kemudian 11 persen, hingga saat ini mencapai 10,6 persen. Ini adalah tren positif karena kita telah memasuki kategori satu digit. Kami menargetkan untuk turun di bawah 10 persen, mengingat Makassar pernah mencapai angka 8 persen pada tahun 2017,” ujarnya belum lama ini.
Menurut Nielma, intervensi program sangat penting dalam mengatasi masalah pengangguran. Disnaker Makassar mengoptimalkan berbagai program Pemkot, termasuk penyelenggaraan 10.000 pelatihan gratis dan penciptaan 1.000 lapangan kerja baru.
“Intervensi program sangat penting. Kami tidak bisa mencapai progres yang baik tanpa program-program ini, dan kami melibatkan 12 SKPD, bukan hanya Disnaker, untuk mengurangi tingkat pengangguran,” lanjutnya.
Selain itu, Nielma juga menekankan pentingnya perhatian terhadap kesehatan ibu hamil, yang berperan dalam mempengaruhi kualitas sumber daya manusia di masa depan. “Ibu hamil memiliki potensi besar untuk membentuk produktivitas masyarakat. Jika kesehatannya tidak diperhatikan, ini bisa berdampak negatif pada kualitas anak di kemudian hari,” tambahnya.
Dengan target yang ambisius ini, Disnaker Makassar berharap dapat terus memperbaiki kondisi ketenagakerjaan di kota, memberikan peluang kerja yang lebih baik, dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.